Your Trusted Partner in Oil, Gas, Petrochemical, and Other Industrial Supplies

Tips Cara Merawat Fitting Agar Tidak Bocor dan Berkarat
Pada lingkungan yang korosif, fitting dapat rentan terhadap kebocoran dan korosi, sehingga perlu untuk melakukan beberapa langkah perawatan untuk memastikan fitting tetap berfungsi dengan baik.
11/7/20244 min read


Fitting pipa merupakan komponen penting dalam sistem perpipaan. Beberapa contoh fitting antara lain: colar, elbow, gasket, union, reducer, tee, nipple, trap, coupling, caps, pipa nipples, pipa wyes, dan lain-lain. Dalam industri, fitting memiliki beberapa peran penting seperti menghubungkan, membelokkan, membagi, dan mengahlikan aliran fluida dalam pipa. Tujuan penggunaan fitting yaitu memastikan sistem perpipaan berfungsi, aman dan efisien. Namun, di lingkungan yang korosif, fitting dapat rentan terhadap kebocoran dan korosi, sehingga perlu untuk melakukan beberapa langkah perawatan untuk memastikan fitting tetap berfungsi dengan baik.
Langkah-langkah tersebut dimulai dari pemilihan material fitting, inspeksi rutin, penggunaan pelapis, aplikasi sealant, instalasi yang tepat, implementasikan proteksi katodik, inhibitor korosi, sampai penggantian fitting yang rusak.


1. Pilih Material yang Tepat
Pemilihan material fitting yang sesuai menentukan ketahanan fitting dalam lingkungan korosif seperti air laut, uap asam, atau bahan kimia kuat. Beberapa material fitting tahan korosi antara lain: Stainless steel, Tembaga-Nikel (Cu-Ni), PVC/CPVC, kromium dan nikel. Fitting dengan material stainless steel terutama jenis 316 atau 316L cocok untuk lingkungan dengan kadar korosi tinggi. Material fitting Cu-Ni sangat ideal untuk lingkungan yang bersinggungan dengan air laut. PVC/CPVC memiliki bahan dasar polimer yang memiliki ketahanan terhadap bahan kimia dan tidak mudah berkarat. Paduan kromium dan nikel memiliki ketahanan terhadap oksidasi terutama pada lingkungan dengan suhu tinggi.
2. Lakukan Inspeksi Rutin
Inspeksi rutin merupakan langkah penting untuk mencegah kerusakan serius pada fitting. Dengan inspeksi rutin, masalah pada fitting bisa terdeteksi lebih awal sebelum menyebabkan kebocoran serius. Inspeksi rutin dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan industri. Masing-masing perusahaan memiliki standard operating procedure (SOP) yang berbeda-berbeda mengenai inspeksi rutin. Namun, beberapa inspeksi yang umum dilakukan yaitu pemeriksaan visual, pengukuran ketebalan dinding dan pengujian tekanan.
Pemeriksaan secara visual bertujuan untuk melihat apakah ada tanda korosi, karat, atau kebocoran pada fitting. Pengukuran ketebalan dinding menggunakan alat ultrasonic thickness gauge dilakukan untuk memeriksa apakah fitting sudah menipis, sehingga dapat menggantinya sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut. Pengujian tekanan dilakukan untuk memeriksa kekuatan fitting.
3. Penggunaan Pelapis
Penggunaan pelapis anti-korosi salah satu alternatif untuk melindungi fitting dari korosi. Pelapis anti-korosi dapat memperpanjang umur fitting. Beberapa pelapis anti-korosi yaitu epoxy, galvanis dan cat anti-korosi. Lapisan epoxy cocok untuk fitting logam, membantu menahan bahan kimia dan mengurangi korosi. Lapisan galvanis, yang digunakan pada fitting baja, melindungi dari karat. Sementara itu, cat anti-korosi memberikan perlindungan tambahan terhadap oksidasi.


4. Aplikasikan Sealant
Salah satu cara untuk merawat fitting agar terhindar dari kebocoran dan korosi adalah dengan mengaplikasikan sealant yang sesuai, seperti Teflon tape untuk fitting berulir atau sealant cair untuk tekanan tinggi, yang dapat memperkuat sambungan dan melindungi fitting dari bahan kimia, panas, dan tekanan ekstrem. Penggunaan sealant yang tepat juga membantu mencegah kebocoran udara atau fluida, yang dapat merusak sistem perpipaan. Pastikan untuk memilih sealant yang kompatibel dengan jenis fluida yang mengalir dalam fitting untuk hasil yang maksimal, karena beberapa sealant dirancang khusus untuk menahan bahan kimia kuat atau kondisi lingkungan yang agresif.
5. Instalasi yang Tepat
Instalasi yang benar sangat penting agar fitting terhindar dari benturan dan tekanan berlebih. Pastikan fitting tidak terpapar getaran atau alat berat yang dapat mempercepat kerusakan. Penyusunan pipa yang tepat mencegah beban tambahan pada fitting. Bantalan atau clamps dapat digunakan untuk mengurangi pergeseran dan getaran. Perencanaan yang matang akan membuat fitting lebih awet dan terhindar dari kerusakan.
6. Proteksi Katodik
Proteksi katodik adalah metode pengendalian korosi yang melibatkan aliran arus listrik untuk mencegah oksidasi pada permukaan logam, seperti fitting. Dalam sistem ini, fitting dijadikan katodik dengan cara memberikan arus listrik yang mengalir ke fitting untuk mengurangi proses korosi. Tujuan dari proteksi katodik adalah untuk memperpanjang umur fitting dengan melindunginya dari kerusakan akibat korosi, terutama pada lingkungan yang rentan, seperti pipa bawah tanah atau bawah laut. Proteksi katodik dapat diterapkan dengan anoda korban dan proteksi listrik terisolasi.
Anoda korban melibatkan pemasangan material yang lebih mudah terkorosi, seperti seng atau magnesium, pada fitting. Material ini akan terkorosi terlebih dahulu, mengalihkan korosi dari fitting yang dilindungi. Sementara itu, Proteksi listrik terisolasi mengalirkan arus listrik dari sumber eksternal ke fitting, mengurangi proses oksidasi dengan cara "menetralkan" korosi.


7. Inhibitor korosi
Inhibitor korosi adalah zat kimia yang ditambahkan ke fluida untuk memperlambat korosi dengan membentuk lapisan pelindung pada logam fitting. Zat ini menghalangi reaksi antara logam dan bahan korosif dalam fluida, seperti air atau bahan kimia. Contoh penggunaannya termasuk inhibitor berbasis amina pada sistem pemanasan uap dan inhibitor fosfat dalam pengolahan air. Dengan penggunaan inhibitor, korosi dapat dikendalikan, memperpanjang umur fitting, dan mengurangi biaya pemeliharaan
8. Penggantian Fitting
Meskipun perawatan rutin sudah dilakukan, fitting yang sudah lama atau berkarat bisa tetap berisiko mengalami kerusakan. Sebaiknya pertimbangkan untuk mengganti fitting secara berkala, sesuai dengan rekomendasi pabrik, agar sistem tetap berjalan lancar dan aman. Mengganti fitting yang sudah usang bisa membantu menghindari kebocoran dan masalah lain yang bisa mempengaruhi operasi. Ini adalah langkah bijak untuk menjaga keandalan sistem di industri anda dan mencegah kerugian besar di masa depan.
Kesimpulan
Perawatan fitting pipa yang efektif sangat penting untuk memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik, aman, dan efisien. Langkah-langkah seperti pemilihan material yang tepat, inspeksi rutin, penggunaan pelapis, aplikasi sealant, instalasi yang benar, proteksi katodik, inhibitor korosi, dan penggantian fitting yang sudah rusak, semuanya berperan dalam mengurangi risiko korosi dan kebocoran. Dengan melakukan perawatan yang tepat, fitting dapat bertahan lebih lama, mengurangi biaya pemeliharaan, dan menjaga keandalan operasional sistem perpipaan di industri.
Baca Juga :


SOCIAL MEDIA
OFFICIAL STORE
We offer solutions to customers in need of quality equipment for the industry.
CATEGORY
Instrumentation
Valve
Fitting & Flange
Electrical
General Trading for Project
PT. Karya Manaru Energi
Kirana Two Office Tower, Lantai 10A, Jl. Boulevard Timur No.88
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara
DKI Jakarta - 12450
MARKETING OFFICE
© 2025 PT. Karya Manaru Energi.
All Right Reserved